Cinta atau Suka?
Here is the new post! Pertama, aku mendapatkan inspirasi dari
seorang temanku yang tiba-tiba bertanya "Apa perbedaan cinta dan
suka?". Well, pertanyaan yang
cukup sering ditanyakan bukan? Bahkan sangat sering. Namun, aku akan mencoba
menjawab dari sudut pandangku, tanpa meminta bantuan mesin pencari modern,
yaitu Google.
Pernahkah kamu merasakan suka
terhadap seseorang? Pastinya, ia adalah orang yang menarik tentunya dimata mu.
Kemungkinan pertama, pasti adalah perangainya. Bagaimana rupa dan pembawaan saat
perkenalan pertama denganmu, membuat mu suka dengannya. Lalu, ditahap
selanjutnya, kamu akan terus dan terus mencari segala suatu hal tentang
kepribadiannya. Dimasa seperti sekarang, aku bertaruh bahwa engkau mencari
semua itu dengan men-stalk social medianya,
hahaha. Okey, after that, kamu mulai
diliputi perasaan yang tak dapat kau bendung dan every hours even every seconds, you start to missing him/her. Apa
yang ada dipikiran kamu, hanya dia, dia, dan tentu saja dia.
Kupikir, mungkin tulisan diatas
sudah cukup untuk menggambarkan apa sih rasa suka itu. Selanjutnya, cinta.
Setelah melewati tahap-tahap diatas, kamu mulai dekat dengannya, mencari celah
untuk selalu bersamanya, menghubunginya setiap malam sebisa mungkin, dan
akhirnya perasaan itu tumbuh seiring berjalannya waktu. Kamu mulai mengetahui
semua hal kesukaanya, hal yang dibencinya, cara berpikir dan cara berbicaranya,
bahkan hal-hal kecil seperti tahi lalat kecil dibawah dagunya pun, engkau bisa
melihatnya, sadar maupun tak sadar. Ditahap ini, kamu mulai memasuki apa yang
disebut cinta. Pada awalnya, kamu kesulitan menerima pemikiran-pemikirannya
yang bertentangan dengan mu, hal-hal yang ia suka namun kamu membencinya,
seperti irisan bawang disebuah masakkan adalah cita rasa baginya, namun engkau
sangat membenci itu. Anehnya, kamu tak memiliki masalah sama sekali dengan itu. Lohhh, kokkk? Iya, kamu mulai
terbius akan cinta. Mulai menerima apa yang seharusnya bertentangan, menjadi
suatu keberagaman. Selanjutnya, kamu mulai menyadari sedikit banyak sifat-sifat
buruknya. Contohnya saja, ia suka mengupil sembarangan, kentut pun sembarangan,
padahal kamu sangat tidak suka orang yang seperti itu. Kamu mulai menyadari ia
adalah pribadi yang pemarah juga kurang pintar dalam mengkontrol emosinya. Dan,
anehnya, lagi-lagi engkau tak menganggap semua itu adalah masalah. Iya, ini
yang kita sebut cinta.
Dari dua deskripsi diatas, kalian
kira-kira sudah menangkap bukan, apa maksud dari dua kata tersebut. Suka, pada
dasarnya adalah tahap dimana otak kita mulai memainkan logikanya untuk
mengagumi seseorang yang kurang lebih sesuai dengan kriteria kita. Sebaliknya,
cinta adalah tahap dimana logika sudah jarang dipakai, dan hati kita yang
memilih 'orang' itu, tanpa terpaut akan kriteria, tanpa terpaut akan apapun, hanya
ingin menjaga dan memilikinya.
Eits, jangan keliru dulu tapinya!
Ilustrasi yang tadi, hanya reka adegan yang biasanya terjadi pada kebanyakkan
orang. Beberapa orang, hanya sampai ditahap ‘suka’ lalu berhenti, beberapa
orang lainnya langsung ke tahap ‘cinta’ tanpa melewati tahap ‘suka’ terlebih
dahulu. Lohh?! Gimana bisa, bukannya seharusnya kita ‘suka’ dulu? Tidak selalu
begitu, bagi beberapa orang, yang bahkan hatinya 'beku' sekalipun, bisa lumer
pada pandangan pertama kepada 'seseorang' tanpa suatu alasan yang jelas.
Hatinya langsung berkoordinasi ke otak, dan berkata "This is it! I don't know why, tapi aku yakin ini dia.",
dan jika beruntung serta berjodoh, 'seseorang' itu juga akan menimbal balik.
Sedikit sih memang kemungkinannya, namun bukan berarti tak mungkin kan?
Hmm..but don’t forget something, cinta dan suka memiliki caranya
tersendiri untuk ‘sakit’. Kalau kamu suka namun bertolak belakang, mungkin yang
kamu rasakan hanya ‘sakit’ selama beberapa hari. Kemudian ketika kamu menemukan
seseorang yang lebih sesuai dengan kriteria mu, maka kamu akan melupakan’nya’,
dan moving on ke yang baru. Berbeda
dengan cinta yang tak terpaut dengan kriteria maupun alasan-alasan. Ketika
salah satu orang pergi, maka hanya waktu yang bisa menyembuhkan. Dan, waktunya
tidak mengacu kepada hari, minggu, bulan maupun
tahun, tetapi lebih mengacu kepada seberapa siap dirimu untuk
melanjutkan ke tahap berikutnya(di artikel selanjutnya, akan aku bahas lebih
dalam tentang ini
Nahh, dari ocehan panjang lebar
diatas, memang suka itu berbanding lurus dengan cinta. Namun, terkadang
skenario-Nya membuat keduanya berbanding
terbalik.
Beberapa saran dariku adalah,
jatuh cinta lah sedalam-dalamnya kepada orang yang tepat, namun jangan jatuh
cinta dengan cara bodoh. Seberapa cinta pun engkau kepada dia, jika ia salah,
tegurlah dengan cara yang lembut dan tegas. Mungkin hati mu berkata tidak
dengan alasan "Cinta menerima apa adanya.", namun jangan lupakan juga
satu hal yang hati dan pikiran pun
setuju bersamaan, "Cinta adalah memberikan yang terbaik kepadanya,
berubah menjadi lebih baik bersama-sama, tetap bertahan hidup selama mungkin,
untuk melihat goresan senyum dibibirnya esok hari."
That's my point of
view about that, semoga sedikit banyak menjawab pertanyaan mu! :)
Komentar
Posting Komentar